BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Budaya merupakan suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya merupakan suatu pola yang komprehensif yang bersifat kompleks dan
abstrak. Telah banyak aspek dari budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Terdapat beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya : budaya adalah
suatu perangkat yang rumit dimana nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu
citra yang mengandung pandangan atas keistimewaan sendiri.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan komunikasi antarbudaya ?
2.
Bagaimana implementasi
dari komunikasi antarbudaya dalam suatu organisasi ?
1.3
Pendekatan dan Metode
Pendekatan yang kelompok
lakukan dengan pendekatan komunikasi yang menggunakan metode kualitatif yaitu
wawancara kepada anggota dari organisasi rajawali tersebut. Serta metode dalam
penulisan makalah ini dengan menggunakan kajian pustaka dan browsing internet.
1.4
Tujuan
Penulisan
Tujuan daripada penulisan makalah ini
yaitu untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah komunikasi organisasi dan
untuk meningkatkan wawasan penulis khususnya dan pembaca umumnya mengenai jenis
komunikasi antarbudaya dalam suatu organisasi
1.5
Sistematika
Makalah
BAB I PENDAHULUAN yang meliputi : latar belakang, rumusan
masalah yang berisi tentang pembahasan yang akan dijelaskan, tujuan penulisan,
dan sistematika penulisan makalah.
BAB II DESKRIPSI yang meliputi Terori
teori dari yang akan lebih dijabarkan pada bab brikutnya atau bab pembahasan.
BAB III ANALISIS yang meliputi implementasi dari komunikasi antarbudaya dalam suatu
organisasi.
BAB VI PENUTUP yang berisi kesimpulan dari seluruh pembahasan serta saran yang
diberikan oleh kelompok berdasarkan hasil analisa.
DAFTAR
PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Konsep Dasar Komunikasi
Komunikasi merupakan hal yang fundamental dalam sebuah
organisasi. Pada hakikatnya, dalam menjalankan suatu organisasi maka pasti
perlu adanya komunikasi yang baik diantara antaranggota. Istilah
komunikasi dari bahasa Inggris communication,
dari bahasa latin communicatus yang
mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai
proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.
Menurut
professor Wilbur schramm dalam cangara (2004:1) yang dapat diakses di situs : http://harisok.blogspot.com/2011/03/definisi-komunikasi-menurut-para-ahli.html, menyatakan bahwa
... Komunikasi
merupakan suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang pada gilirannya akan tiba
saling pengertian.
Masih dalam situs yang sama, pendapat ahli lain yaitu
Raymond Ross, menyatakan bahwa:
... Komunikasi
adalah proses menyortir, memilih dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa
agar membantu pendengar membangkitkan respons/makna daripemikiran serupa yang
dimaksudkan oleh komunikator.
Dari pendapat beberapa pakar diatas
maka, kelompok menyimpulkan komunikasi adalah sebuah proses pembentukan,
penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi didalam diri
seseorang dan atau diantara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu.
2.2
Konsep Dasar Budaya
Budaya merupakan istilah
yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Masyarakat mengenal istilah budaya
yang bermacam-macam. Berdasarkan pendapat mengenai budaya diartikan sebagai
seperangkat nilai,
kepercayaan, norma, dan adat istiadat, aturan dan dari Trenholm & Jensen yang diperoleh
dari situs internet yang dapat diakses di http://jurnaljane.blogspot.com
bahwa “budaya kode, yang secara sosial mendefinikan kelompok-kelompok orang,
mengikat mereka satu sama lain dan memberikan
kesadaran kolektif”. Budaya sangat berperan penting dalam kehidupan individu. Apa yang dibicarakan,
bagaimana membicarakannya, apa yang individu lihat dan
perhatikan, apa yang dipikirkan individu sangat dipengaruhi oleh budaya.
Budaya dalam segi historis
diartikan sebagai warisan yang diahliturunkan dari generasi ke generasi atau
dari generasi satu kegenerasi berikutnya.
Pakar kebudayaan Lehman, Himstreet dan
Betty yang diperoleh dari situs (http://carapedia.com/pengertian-definisi-budaya-menurut-para-ahli-info481/)
menjelaskan bahwa: budaya diartikan sebagai
“sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri”.
Pengalaman hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk
di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan dari para
sekumpulan masyarakat itu sendiri yang mendiami suatu wilayah tertentu. Budaya
sudah merupakan hal yang mendarah daging. Pakar lain yang bernama Mitchel dalam
situs (http://www.crayonpedia.org/mw/KERAGAMAN_SOSIAL_DAN_BUDAYA.html/memaparkan
bahwa:
“Budaya
merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar , pengetahuan,
moral hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu-individu dan
masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan
memandang dirinya serta orang lain”.
Dalam
situs internet (duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html)
bahwa: “Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi”. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
2.3
Konsep Dasar Komunikasi Antarbudaya
Dalm situs http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_antarbudaya,
diperoleh informasi bahwa: “Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang
terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan
yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua
perbedaan ini”.
Menurut Stewart L. Tubbs masih dalam situs yang sama
mengungkapkan bahwa:
...
Komunikasi antarbudaya merupakan komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik
dalam arti ras,
etnik,
atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).Kebudayaan adalah cara hidup yang
berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke
generasi.
Tokoh lain yaitu Hamid Mowlana masih dalam situs http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_antarbudaya, menyebutkan: “komunikasi antarbudaya sebagai
human flow across national boundaries”.
Dalam contohnya yaitu keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana
bangsa-bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain.
Dengan menimbang beberapa definisi komunikasi
antarbudaya dari para ahli, maka kelompok menyimpulkan bahwasannya komunikasi
antarbudaya merupakan suatu interaksi secara berkesinambungan antar orang-orang
dari kebudayaan yang berbeda guna mencapai motiv tertentu.
2.4
Fungsi Komunikasi Antarbudaya
Fungsi
komunikasi antar budaya sendiri dibagi menjadi dua, yaitu fungsi pribadi dan
fungsi sosial. Untuk lebih jelas berikut penjelasannya.
1. Fungsi
pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang
bersumber dari seorang individu.
a.
Menyatakan
Identitas Sosial
Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa
perilaku komunikasi individu yang digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku
itu dinyatakan melalui tindakan berbahasa baik secara verbal dan
nonverbal. Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun
sosial, misalnya dapat diketahui asal-usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan
seseorang.
b.
Menyatakan
Integrasi Sosial
Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan
dan persatuan antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang
dimiliki oleh setiap unsur. Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi
adalah memberikan makna
yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus
komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan
komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip
utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya
memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan
sebagaimana yang saya kehendaki. Dengan demikian komunikator dan komunikan
dapat meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka.
c.
Menambah
Pengetahuan
Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya
menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing.
d.
Melepaskan
Diri atau Jalan Keluar
Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk
melepaskan diri atau mencri jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi.
Pilihan komunikasi seperti itu kita namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan
hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris.
2. Fungsi Sosial
a.
Pengawasan
Fungsi sosial yang pertama
adalah pengawasan. Praktek komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan
komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap
proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan
"perkembangan" tentang lingkungan.
Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa
yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar
kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang
berbeda.
b.
Menjembatani
Dalam
proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua
orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan
atas perbedaan di antara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol
melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan
perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama.
Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi
massa.
c.
Sosialisasi
Nilai
Fungsi
sosialisasi
merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan
suatu masyarakat kepada masyarakat lain.
d.
Menghibur
Fungsi
menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya
menonton tarian
hula-hula dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu
Zaw, Honolulu,
Hawai.
Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.
BAB III
ANALISA
Organisasi muncul apabila adanya tujuan bersama yang akan dicapai.
Usaha pencapaian tujuan itu dapat dilaksanakan melalui koordinasi dan
melaksanakan fungsinya melalui proses komunikasi. Komunikasi yang dimaksud
ialah suatu proses pertukaran ide, konsep, informasi dan perasaan oleh
seseorang kepada orang lain agar dapat mempengaruhi sikap dan perilaku individu
atau kelompok yang ada dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi
seperti itu bukan hanya sekedar proses pertukaran yang dapat dilihat dan
didengar atau dimengerti semata, namun termasuk perilaku dan perasaan-peranaan.
Begitu pula informasi yang diterima, bukan sekedar informasi saja tetapi
termasuk perilaku dan perasaan ketika terjadinya peristiwa tersebut.
Setiap anggota organisasi selalu
membutuhkan komunikasi dallam bekerjasama dengan sesama anggota maupun dengan
lingkungan yang merupakan sumber kedinamisan organisasi
Jika komunikasi tidak berjalan
semestinya, maksud-maksud mungkin tidak akan difahami sama sekali dan orang
akan cenderung untuk berbuat dengan cara yang sedikit banyak sewenang-wenang
dan tak terkoordinasi.
Komunikasi dalam organisasi bermaksud memberi pengertian kepada
orang-orang di dalam organisasi tentang maksud-maksud organisasi. Setiap
anggota organisasi memahami maksud-maksud organisasinya banyak
ditentukan oleh lancar-tidaknya pola-pola komunikasi para anggotanya.
3.1
Profil Organisasi Rajawali
Teori tanpa aplikasi bagaikan berimajinasi. Oleh karena itu kami
melakukan observasi mengenai bagaimana implementasi dari komunikasi antarbudaya
dalam suatu organisasi yang bernama “Rajawali” yang merupakan kumpulan
mahasiswa jawa dari berbagai individu yang saling menghargai dalam
keberbedaannya yang menyatu menjadi keluarga mahasiswa jawa bumi siliwangi.
Berikut adalh nprofil dari organisasi Rajawali:
Adapun visi dan misi yang diterapkan
dalam organisasi tersebut diantaranya :
Visi
Wadah perjuangan yang
akan melahirkan kader-kader pemimpin bangsa masa depan yang tangguh dan unggul
dalam upaya mewujudkan mahasiswa Jawa yang kreatif dan inovatif dalam
lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.
Misi
1. Mempererat persaudaraan antar anggota
RAJAWALI UPI dan civitas lain.
2. Menjaga dan menanamkan nilai-nilai
tradisi dan budaya Jawa pada diri anggota sebagai penghormatan akan nilai
warisan leluhur.
3. Melatih sikap kepemimpinan, dan
keorganisasian setiap anggotanya.
4. Menyalurkan dan meningkatkan potensi
anggotanya dalam bidang seni, budaya, tradisi serta ilmu pengetahuan dan
teknologi.
5. Menampung dan menyampaikan aspirasi
setiap anggota.
6. Memperkenalkan seni, budaya, dan
tradisi sebagai warisan leluhur yang harus dilestarikan kepada lingkungan UPI.
7. Menjunjung tinggi kearifan lokal
budaya jawa dalam kehidupan sehari-hari.
3.2
Analisa Komunikasi Antarbudaya dalam Keluarga Mahasiswa Jawa Bumi Siliwangi
(Rajawali)
Mengapa kami memilih organisasi rajawali sebagai
analisa ? karena
topik yang kita kaji mengenai komunikasi antarbudaya, maka kami memilih
organisasi tersebut yang notabennya kumpulan dari para mahasiswa jawa yang
berbeda budaya yang dapat dilihat dari
segi bahasa.
Untuk menambah pengetahuan kami mengenai bagaimana
komunikasi yang terjalin dalam organisasi rajawali tersebut, maka kelompok
melakukan pendekatan dengan menggunakan metode kualitatif yaitu berupa
wawancara yang dilakukan kepada bagian dari anggota organisasi rajawali
tersebut.
Jenis komunikasi yang digunakan
adalah komunikasi informal. Sistem komunikasi informal muncul secara alamiah melalui interaksi menusia
dalam organisasi. Komunikasi informal adalah komunikasi yang berkembang antar
anggota-anggota organisasi. Ini tidak diadakan oleh struktur formal dan hirarki
organisasi, tapi bertumbuh dari keingintahuan anggota-anggota organisasi,
keterkaitan interpersonal, dan interksi sosial. Didalamnya, terdiri dari kelompok-kelompok sosial,
hubungan-hubungan kekerabatan atau hubungan kekeluargaan, dan hubungan-hubungan
informal lain yang berkembang di anatara anggota-anggota organisasi. Pemimpin dalam
organisasi Rajawali ini memiliki kemauan yang besar serta minat yang kuat dalam
berorganisasi. Ini merupakan iklim yang baik bagi seluruh anggota rajawali
sehingga anggota akan merasa senang, simpati, empati terhadap keberlanjutan
organisasi Rajawali.
Setelah melakukan wawancara dengan beberapa
pertanyaan, kami mengetahui bahwa organisasi rajawali ini merupakan organisasi
yang didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang berbeda adat,
kebiasaan, bahasa, status sosial, keadaan ekonomi. Dengan beragamnya anggota
bukan hanya berasal dari daerah Jawa Tengah, Jogjakarta dan Jawa Timur maka sudah sangat pasti komunikasi yang ada
didalam organisasi Rajawalipun bersifat kompleks.
Dalam analisa kelompok,
komunikasi antarbudaya yang terdapat pada organisasi Rajawali memiliki
kelemahan dan keunggulan. Keunggulannya antaralain adalah :
1. Terdapat
berbagai kebudayaan sehingga anggota organisasi akan lebih intensif dalam
berinteraksi, ini baik bagi organisasi sebab organisasi yang banayk melakukan
interaksi akan semakin solid dan unggul dalam kerjasama.
2. Terbina
hubungan yang harmonis antar anggota dalam organisasi sehingga organisasi akan
tetap kokoh berdiri.
3. Jika
terdapat masalah antar anggota dalam organisasi maka anggota akan cepat tanggap
terhadap permasalahan tersebut sehingga permasalahan muncul tidak
berlarut-larut.
Sedangkan kelemahan
komunikasi antarbudaya yang dapat dianalisa dari kelompok yaitu:
1. Terdapat
berbagai kebudaayaan, karakteristik orang yang menyebabkan organisasi akan
terus mengalami permasalahan dengan beragamnya karakteristik anggota.
2. Sering
terjadi miss communication dalam organisasi sehingga dapat menghambat
organisasi dalam mencapai tujuannya.
3. Leader
dalam organisasi akan sangat mengatur sebab anggota organisasi sangat beragam,
hal ini akan menyebabkan anggota dalam organisasi merasa enggan terus bergabung
dalam organisasi tersebut, ini merupakan ancaman dalam keberlangsungan sebuah organisasi.
Dari hasil wawancara pula kami dapat mengetahui bahwa anggota organisasi
Rajawali sendiri telah mengetahui apa itu komunikasi antar budaya. Sejauh ini
situasi atau kondisi di dalam organisasi tersebut baik, meskipun terdapat
banyak perbedaan namun dengan berlandaskan kerukunan serta kerja sama yang
bersifat kekeluargaan maka kendala dalam komunikasi dapat diatasi. Adapaun
jenis komunikasi yang digunakan yaitu komunikasi verbal karena pada setiap
minggunya anggota berkumpul. Walaupun demikian komunikasi di organisasi ini
belum sepenuhnya lancar karena ada beberapa kendala yang disebabkan
keterbatasan anggota organisasi, kendalanya yaitu anggota yang benar-benar
tersebar luas di seluruh fakultas di UPI dan kurang cocoknya jadwal kegiatan
sehingga adanya perbedaan kebiasaan gaya bahasa maka kadang terjadi
kesalahpahaman antar anggota. Solusi yang digunakan untuk meminimalisir kendala
komunikasi dalam organisasi ini adalah dengan menggunakan bahasa nasional yaitu
bahasa Indonesia, sehingga setiap anggota mengerti, kemudian secara berkala
perlu dilakukan pengakraban diri antar anggota agar lebih mampu beradaptasi
dengan individu yang lainnya.
Rajawali merupakan kepanjangan dari Keluarga
Mahasiswa Jawa bumi siliwangi. Jawa disini meliputi Jawa Tengah, Jogjakarta
serta Jawa Timur. Meskipun dilihat dari kepanjangannya, namun secara realitas
anggota dari Rajawalipun tersdebar dari bebrbagai penjuru daerah di Indonesia.
seperti diantaranya adalah Dari kepulauan Riau, Madura, Lampung, Jakarta,
bahkan dari Kota Bandungpun sendiri ada. Pada prinsipnya, anggota didalam
organisasi Rajawali ini merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki cita-cita
yang sama yaitu ingin melestarikan budaya Suku Jawa yang semakin lama semakin
menghilang dengan munculnya budaya-budaya seperti budaya barat yang mulai
memasuki Indonesia secara global. Dengan terdapat banyaknya anggota yang
berasal dari luar wilayah Jawa maka hal ini merupakan sebuah permasalahan yang
kompleks. Berbagai permasalahan tentu
muncul dalam organoisasi ini mengingat organisasi ini terdiri dari
individu-individu yang berbeda budaya. Namun, dalam kehidupannya, leader atau
ketua dalam organisasi ini sanagt berperan aktif sehingga kstabilan organisasi
akan terus terjaga dengan baik.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah sebuah proses
pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi didalam
diri seseorang dan atau diantara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Sedangkan budaya sebagai
seperangkat nilai,
kepercayaan, norma, dan adat istiadat, serta aturan yang melekat dalam kehidupan masyarakat yang
temurun dari generasi ke generasi. Maka komunikasi antarbudaya merupakan suatu
interaksi secara berkesinambungan antar orang-orang dari kebudayaan yang
berbeda guna mencapai motiv tertentu. Adapun fungi dari komunikasi antarbudaya
yaitu :
a.
Fungsi pribadi yang meliputi :
1.
Menyatakan Identitas Sosial
2.
Menyatakan Integrasi Sosial
3.
Menambah Pengetahuan
4.
Melepaskan Diri atau Jalan Keluar
b.
Fungsi
sosial yang meliputi :
1.
Pengawasan
2.
Menjembatani
3.
Sosialisasi Nilai
4.
Menghibur
Rajawali
merupakan kepanjangan dari Keluarga Mahasiswa Jawa bumi siliwangi. Jawa disini
meliputi Jawa Tengah, Jogjakarta serta Jawa Timur. Meskipun dilihat dari
kepanjangannya, namun secara realitas anggota dari Rajawalipun tersdebar dari
bebrbagai penjuru daerah di Indonesia. seperti diantaranya adalah Dari
kepulauan Riau, Madura, Lampung, Jakarta, bahkan dari Kota Bandung pun sendiri
ada. Pada prinsipnya, anggota didalam organisasi Rajawali ini merupakan
kumpulan orang-orang yang memiliki cita-cita yang sama yaitu ingin melestarikan
budaya Suku Jawa yang semakin lama semakin menghilang dengan munculnya
budaya-budaya seperti budaya barat yang mulai memasuki Indonesia secara global.
Dengan terdapat banyaknya anggota yang berasal dari luar wilayah Jawa maka hal
ini merupakan sebuah permasalahan yang kompleks. Berbagai permasalahan tentu muncul dalam
organoisasi ini mengingat organisasi ini terdiri dari individu-individu yang
berbeda budaya. Namun, dalam kehidupannya, leader atau ketua dalam organisasi
ini sanagt berperan aktif sehingga kestabilan organisasi akan terus terjaga
dengan baik.
Organisasi
adalah wadah berkumpulnya orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Dalam
pelaksanaanya, tujuan yang akan dicapai oleh organisasi merupakan tujuan bersama
yang tentunya memerlukan kerjasama luarbias dari seluruh anggota organisasi.
Maka, kerjasama yang baik, solid, serta berkesinambungan antar anggota dalam
sebuah organisasi akan sangat diperlukan. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran
yang tinggi dari seluruh anggota dalam organisasi agar terciptanya keharmonisan
yang baik dalm organisasi. Selain itu, pemimpin dalam organisasi juga harus
terus melakukan pembinaan terhadap anggota dengan tiada henti sehingga anggota
organisasi merasa memiliki kedekatan yang kuat dengan pemegang kekuasaan
tertinggi dan tentu anggota akan jauh merasa simpati dan empati dalam
organisasinya.
Komunikasi merupakan kunci utama
dalam keberhasilan organisasi. Terutama pentingnya komunikasi yang efektif
ketika diantara ndividu memiliki perbedaan baik itu dalam segi bahasa atau pun
tingkah laku seperti halnya yang dialami dalam organisasi rajawali. Untuk
mengintegrasikan persepsi diantara individu butuh persamaan persepsi melalui
komunikasi yang efektif. Maka dalam mengatasi hal tersebut memang sangat baik
yakni dengan menggunakan bahasa nasional bahasa Indonesia, mengingat Indonesia
memiliki keberanekaragaman suku dan budaya yang sangat kompleks. Oleh karena
itu kita harus terus mengingat dan sadar kembali akan pandangan bangsa Indonesia
dalam menanggapi keanekaragaman budaya tersebut yaitu bhinneka tunggal ika yang berarti walaupun berbeda-beda tetap satu
jua.
DAFTAR PUSTAKA
Haris. (2011). Definisi Komunikasi menurut para
ahli. [online]. Tersedia di : http://harisok.blogspot.com/2011/03/definisi-komunikasi-menurut-para-ahli.html.[25 April 2012].
Jane Supriatna. 2011. Culture Shock Karena Bertemu
Kebudayaan yang Baru. [online]. Tersedia: http://jurnaljane.blogspot.com.html. [26 Februari 2012]
Syarifuddin. 2010. Definisi Budaya Menurut Para Ahli
dan Pakar Kebudayaan. [online] Tersedia : http://carapedia.com/pengertian-definisi-budaya-menurut-para-ahli-info481/. (25 Februari 2012)
Tantya Hisnu . 2010. Keragaman Sosial Budaya
Masyarakat. [online]. Tersedia:http://www.crayonpedia.org/mw/KERAGAMAN_SOSIAL_DAN_BUDAYA.html/. [26 Februari 2012]
Wikipedia. (2011). Komunikasi Antarbudaya. [onlne].
Tersedia di : http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_antarbudaya.html.[25 April
2012]
0 komentar:
Post a Comment