BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi satu sama lain, baik
itu dengan sesama, adat istiadat, norma, pengetahuan ataupun budaya di
sekitarnya. Dan setiap manusia sangat membutuhkan itu semua, karena manusia
tidak dapat hidup secara individu, dalam kehidupannya pasti membutuhkan
pertolongan dari orang lain. Dan untuk mewujudkan itu semua diperlukan
komunikasi yang baik.
Tidaklah asing bagi kita sebagai warga Negara Indonesia dengan adanya
perbedaan budaya di kalangan masyarakat kita ,karena mengingat begitu luasnya
wilayah indonesia . Hal ini patutlah membuat kita sebagai warga Negara
Indonesia menjadi bangga akan kekayaan kebudayaan kita. Pada kenyataanya
seringkali kita tidak bisa menerima atau merasa kesulitan menyesuaikan diri
dengan perbedaan-perbedaan yang terjadi akibat interaksi tersebut, seperti
masalah perkembangan teknologi, kebiasan yang berbeda dari seorang teman yang
berbeda asal daerah atau cara-cara yang menjadi kebiasaan (bahasa, tradisi atau
norma) dari suatu daerah sementara kita berasal dari daerah lain.
Tidak banyak orang menyadari bahwa bentuk-bentuk interaksi antarbudaya
sesungguhnya secara langsung atau tidak melibatkan sebuah komunikasi.
Pentingnya komunikasi antarbudaya mengharuskan semua orang untuk mengenal
panorama dasar-dasar komunikasi antarbudaya itu.
Dalam kenyataan sosial, manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomunikasi.Dapat dikatakan pula bahwa interaksi antar-budaya yang efektif sangat tergantung dari komunikasi antarbudaya. Maka dari itu kita perlu tahu apa-apa yang menjadi unsur-unsur dalam terbentuknya proses komunikasi antarbudaya, yang antara lain adalah adanya komunikator yang berperan sebagai pemrakarsa komunikasi; komunikan sebagai pihak yang menerima pesan; pesan/simbol sebagai ungkapan pikiran, ide atau gagasan, perasaan yang dikirim komunikator kepada komunikan dalam bentuk simbol.
Dalam kenyataan sosial, manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomunikasi.Dapat dikatakan pula bahwa interaksi antar-budaya yang efektif sangat tergantung dari komunikasi antarbudaya. Maka dari itu kita perlu tahu apa-apa yang menjadi unsur-unsur dalam terbentuknya proses komunikasi antarbudaya, yang antara lain adalah adanya komunikator yang berperan sebagai pemrakarsa komunikasi; komunikan sebagai pihak yang menerima pesan; pesan/simbol sebagai ungkapan pikiran, ide atau gagasan, perasaan yang dikirim komunikator kepada komunikan dalam bentuk simbol.
Komunikasi
itu muncul, karena adanya kontak, interaksi dan hubungan antar warga masyarakat
yang berbeda kebudayaannya.Sehingga "kebudayaan adalah komunikasi dan
komunikasi adalah kebudayaan, begitulah kata Edward T. Hall. Jadi sebenarnya
tak ada komunitas tanpa kebudayaan, tidak ada masyarakat tanpa pembagian kerja,
tanpa proses pengalihan atau transmisi minimum dari informasi. Dengan kata
lain, tidak ada komunitas, tidak ada masyarakat, dan tidak ada kebudayaan tanpa
komunikasi. Di sinilah pentingnya kita mengetahui komunikasi antarbudaya itu.
Menurut
Alo Liliweri (pakar komunikasi antarbudaya) mengatakan bahwa sebagai bagian
dari tuntutan glabalisasi yang semakin tidak terkendali seperti saat ini,
mendorong kepada kita terjadinya sebuah interaksi lintas budaya, lintas
kelompok, serta lintas sektoral.Belum lagi perubahan-perubahan global lainnya
yang semakin deras dan menjadi bukti nyata bahwa semua orang harus mengerti
karakter komunikasi antarbudaya secara mendalam.
Lebih
lanjut, Alo Liliweri menjelaskan bahwa esensi komunikasi terletak pada proses,
yakni sesuatu aktivitas yang "melayani" hubungan antara pengirim dan
penerima pesan melampaui ruang dan waktu. Itulah sebabnya mengapa semua orang
pertama-tama tertarik mempelajari komunikasi manusia (human communication),
sebuah proses komunikasi yang melibatkan manusia kemarin, kini, dan mungkin di
masa yang akan datang.
Sedangkan
budaya atau kebudayaan menurut Burnett Taylor dalam karyanya yang berjudul
Primitive Culture, adalah keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
hukum, adat istiadat, dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki oleh
manusia sebagai anggota suatu masyarakat. Di samping mengetahui pengertian
kebudayaan kita juga harus mengetahui unsur-unsur kebudayaan manusia yang
antara lain adalah sejarah kebudayaan, identitas sosial, budaya material,
peranan relasi, kesenian, bahasa dan interaksi, stabilitas kebudayaan,
kepercayaan atas kebudayaan dan nilai, etnosentrisme, perilaku non-verbal,
hubungan antar ruang, konsep tentang waktu, pengakuan dan ganjaran, pola pikir,
dan aturan-aturan budaya.
Jadi
yang dimaksud dengan komunikasi antarbudaya ialah komunikasi antarpribadi yang
dilakukan mereka yang berbeda latarbelakang kebudayaan. Jadi, suatu proses
kumunikasi simbolik, interpretatif, transaksional, kontekstual yang dilakukan
oleh sejumlah orang (karena memiliki keragaman) memberikan interpretasi dan
harapan secara berbada terhadap apa yang disampaikan dalam bentuk perilaku
tertentu sebagai makna yang dipertukarkan.
Secara
alamiah, proses komunikasi antarbudaya berakar dari relasi antarbudaya yang
menghendaki adanya interaksi sosial. Menurut Jackson (1967), menekankan bahwa
isi (content of communication) komunikasi tidak berbeda dalam sebuah ruang yang
terisolasi. Isi (content) dan makna (meaning) esensial dalam bentuk relasi
(relations).
Salah
satu perspektif komunikasi antarbudaya menekankan bahwa tujuan komunikasi
antarbudaya adalah mengurangi tingkat ketidakpastian tentang orang lain.
Tingkat ketidakpastian itu akan berkurang manakala kita mampu meramalkan secara
tepat proses komunikasi. Karena itu, dalam kenyataan sosial disebutkan bahwa
manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak
berkomunikasi.
Demikian
pula, dapat dikatakan bahwa interaksi antarbudaya yang efektif sangat
tergantung dari komunikasi antarbudaya. Konsep ini sekaligus menerangkan bahwa tujuan
komunikasi antarbudaya akan tercapai (komunikasi yang sukses) bila
bentuk-bentuk hubungan antarbudaya menggambarkan upaya yang sadar dari peserta
komunikasi untuk memperbarui relasi antara komunikator dengan komunikan,
menciptakan dan memperbaharui sebuah manejemen komunikasi yang efektif,
lahirnya semangat kesetiakawanan, persahabatan, hingga kepada berhasilnya
pembagian teknologi, mengurangi konflik yang seluruhnya merupakan bentuk dari
komunikasi antarbudaya.
Karena
itu, terjadinya kesenjangan dalam masyarakat seringkali disebabkan oleh
datangnya perubahan dari luar.struktur sosial baru berdasarkan profesi dan
fungsi yang lebih rasional mengakibatkan perubahan relasi. Dalam kaitannya
dengan komunikasi antar budaya, perubahan-perubahan yang datang dari dalam
maupun dari luar sangat berpengaruh terhadap perubahan relasi antar
budaya.Akibat kontak, interaksi dan hibingan antar anggota masyarakat yang
berbeda kebudayaannya, muncullah komunikasi antarbudaya.
Dengan demikian, sebenarnya tidak ada komunitas tanpa budaya, tidak ada
masyarakat tanpa pembagian kerja, tanpa proses pengalihan atau transmisi
minimum dari informasi. Dengan kata lain tidak ada komunitas, tidak ada
masyarakat, dan tidak ada kebudayaan tanpa adanya komunikasi. Disinilah
pentingnya kita mengetahui komunikasi antarbudaya.Semua fenomena itu, selain
karena disebabkan perubahan yang ada, juga karena kurangnya
komunikasi.Akhirnya, memerlukan sebuah komunikasi antarbudaya guna mengurangi
kesalahpahaman di antara sesama manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Komunikasi Dan Budaya
Komunikasi dan budaya secara timbal balik saling berpengaruh satu sama
lain. Budaya dimana secara individu-individu disosialisasikan, akan berpengaruh
terhadap cara mereka dalam berkomunikasi. Dan cara bagaimana individu-individu
itu berkomunikasi, dapat mengubah budaya yang mereka miliki dari waktu ke
waktu. Hanya saja, kebanyakan analisis tentang komunikasi antarpribadi
mengabaikan hubungan ini dan aspek budaya menjadi kosong dalam studi
komunikasi.Sebaliknya, studi-studi tentang komunikasi lintas budaya, menguji
pengaruh budaya terhadap komunikasi. Kebanyakan analisis tentang komunikasi
lintas budaya membandingkan dan mempertentangkan pola-pola komunikasi dari
berbagai macam budaya
Sebelum mengkaji masalah komunikasi dan budaya, kita terlebih dahulu perlu
mengetahui definisi komunikasi dan definisi kebudayaan.
A. Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi
dari bahasa Inggris “communication”.Secara etimologis atau menurut asal katanya
adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata
communis.Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik
bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian
suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini
yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.
Ø Pengertian
Komunikasi Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah definisi
dan pengertian komunikasi menurut beberapa ahli:
v Himstreet & Baty
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui
suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyak-sinyal,
maupun perilaku atau tindakan.
v Bovee
Komunikasi
adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.
v Laswell
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakn apa dengan cara
apa, kepada siapa dengan efek apa
v Carl I. Hovland
Komunikasi adalah proses dimana seseorang individu atau komunikator
mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non
verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.
v Theodorson & Thedorson
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi
dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
v Edwin Emery
Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang
kepada orang lain.
Jadi definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan,
penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri
seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi
tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu
proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
B. Kebudayaan
Guna melihat lebih jauh tentang komunikasi sebagai proses budaya kita perlu
mengkaji secara ringkas Apa itu budaya atau kebudayaan agar mempunyai kerangka
pemikiran dan konsep yang sama. Sebab definisi kebudayaan sangat banyak.AL
Kroeber dan C. Kluckhlon dalam bukunya Cultural, A Critical Review of Concept
and Definition (1952) pernah menghitung ada sekitar 179 definisi kebudayaan.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan.Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa
Indonesia.
Berikut ini adalah definisi
dan pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli:
v Edward T. Hall
Kebudayaan adalah komunikasi
dan komunikasi adalah kebudayaan
v Iris Varner & Linda Beamer
Kebudayaan adalah sebagai pandangan yang koheren tentang sesuatu yang
dipelajari, yang dibagi, atau yang dipertukarkan oleh sekelompok orang.
v Larry A. Samovar & Richard E. Porter
Kebudayaan dapat berarti simpanan akumulatif dari pengetahuan, pengalaman,
kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, pilihan waktu, peranan,
relasi ruang, konsep yang luas, dan objek material atau kepemilikan yang
dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau suatu generasi.
v Gudkunts & Kim
Kebudayaan adalah sistem pengetahuan yang dipertukarkan oleh sejumlah orang
dalam sebuah kelompok yang besar
v Levo – Henriksson
Kebudayaan meliputi semua aspek kehidupan kita setiap hari, terutama
pandangan hidup - apapun bentuknya - baik itu mitos maupun sistem nilai dalam
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak.Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
2. Hubungan Komunikasi Dan
Kebudayaan
Antara komunikasi dan kebudayaan , keduanya tidak dapat dipisahkan, karena
antara yang satu dengan satunya lagi memiliki kaitan yang sangat mendalam.
Komunikasi dan budaya mempunyai hubungan timbal balik, seperti dua sisi
mata uang.Budaya menjadi bagian dari prilaku komunikasi dan pada gilirannya
komunikasi pun turut menentukan memelihara, mengembangkan atau mewariskan
budaya seperti yang dikatakan Edward T. Hall bahwa komunikasi adalah Budaya dan
Budaya adalah komunikasi.
Tidak banyak orang menyadari bahwa bentuk-bentuk interaksi antarbudaya
sesungguhnya secara langsung atau tidak melibatkan sebuah komunikasi.Pentingnya komunikasi antarbudaya mengharuskan semua orang untuk mengenal
panorama dasar-dasar komunikasi antarbudaya itu.Komunikasi itu muncul, karena adanya kontak, interaksi dan hubungan antar
warga masyarakat yang berbeda kebudayaannya. Jadi sebenarnya tak ada komunitas
tanpa kebudayaan, tidak ada masyarakat tanpa pembagian kerja, tanpa proses
pengalihan atau transmisi minimum dari informasi. Dengan kata lain, tidak ada
komunitas, tidak ada masyarakat, dan tidak ada kebudayaan tanpa komunikasi. Di
sinilah pentingnya kita mengetahui komunikasi antarbudaya itu.
Dalam kenyataan sosial, manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial
kalau dia tidak berkomunikasi.Dapat dikatakan pula bahwa interaksi antar-budaya
yang efektif sangat tergantung dari komunikasi antarbudaya. Maka dari itu kita
perlu tahu apa-apa yang menjadi unsur-unsur dalam terbentuknya proses
komunikasi antarbudaya, yang antara lain adalah adanya komunikator yang
berperan sebagai pemrakarsa komunikasi; komunikan sebagai pihak yang menerima
pesan; pesan/simbol sebagai ungkapan pikiran, ide atau gagasan, perasaan yang
dikirim komunikator kepada komunikan dalam bentuk simbol.
Unsur-unsur pokok yang mendasari proses komunikasi antarbudaya terdiri dari 2 istilah (konsep) yaitu konsep Komunikasi dan konsep Budaya. Dengan demikian maka hubungan antara komunikasi dan budaya dapat diibaratkan seperti sekeping mata uang logam, artinya jika sekeping mata uang logam dilempar maka yang akan tampak kalau tidak gambar atau angka.[5] Demikian juga komunikasi antar budaya, kalau tidak budaya mempengaruhi komunikasi atau komunikasi mempengaruhi budaya. Jadi antara komunikasi dan budaya tidak bisa dipisahkan, saling mempengaruhi (mempunyai hubungan timbal balik).
Unsur-unsur pokok yang mendasari proses komunikasi antarbudaya terdiri dari 2 istilah (konsep) yaitu konsep Komunikasi dan konsep Budaya. Dengan demikian maka hubungan antara komunikasi dan budaya dapat diibaratkan seperti sekeping mata uang logam, artinya jika sekeping mata uang logam dilempar maka yang akan tampak kalau tidak gambar atau angka.[5] Demikian juga komunikasi antar budaya, kalau tidak budaya mempengaruhi komunikasi atau komunikasi mempengaruhi budaya. Jadi antara komunikasi dan budaya tidak bisa dipisahkan, saling mempengaruhi (mempunyai hubungan timbal balik).
Hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Komunikasi à Budaya, artinya : melalui komunikasi kita membentuk kebudayaan.
Budaya à Komunikasi, artinya : kebudayaan menentukan aturan & pola-pola
komunikasi. Keseluruhan perilaku komunikasi individu terutama tergantung
pada kebudayaannya.
Komunikasi à Budaya, artinya : Jika bukan karena kemampuan manusia untuk berkomunikasi
(menciptakan bahasa simbolik) tidak dapat dikembangkan pengetahuan, makna,
simbol, nilai-nilai, aturan dan tata upacara yang memberikan batasan dan bentuk
pada hubungan-hubungan. Melalui komunikasi kita dapat mewariskan unsur-unsur
kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya serta dari satu tempat ke
tempat lain.
Budaya à Komunikasi, artinya : Komunikasi merupakan sarana yang dapat menjadikan
individu sadar akan dan menyesuaikan diri dengan subbudaya-subbudaya atau
kebudayaan asing yang dihadapinya.
BAB III
PENUTUP
v Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan
pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua
atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa
pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan,
penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan.
Kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan
yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Antara komunikasi dan kebudayaan sangatlah erat kaitannya. Tidak akan ada
budaya tanpa adanya komunikasi dan begitu pula sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA
·
Effendy, Onong Uchjana, 2007, Ilmu Komunikasi
Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
·
Liliweri,Alo.2003,Dasar-Dasar Komunukasi Antar
Budaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
·
Nurudin, 2004, Sistem Komunikasi Indonesia,
Rajawali Pers, Jakarta
·
http://pramsky.blogspot.com/2009/12/kaitan-antara-komunikasi-dan-budaya.html
· ]Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2007. Hal 78
· Liliweri,Alo.
Dasar-Dasar Komunukasi Antar Budaya.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
2003. Hal. 133
· Effendy,
Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. 2007. Hal 85
0 komentar:
Post a Comment