PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
Tujuan dan Manfaat Kuliah
Kegiatan dan dinamika kerja sama manusia merupakan gejala yang bersifat
universal. Kegiatan kerja sama dalam bidang-bidang yang bersifat publik
merupakan kajian Ilmu Administrasi Negara.
Oleh karena itu, melalui mata kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara,
Anda akan memiliki dasar-dasar pengetahuan ilmiah mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan fungsi dan proses kerja sama dalam bidang-bidang yang
bersifat publik dalam rangka mencapai tujuan negara secara lebih efisien
dan efektif.
Hubungan Ilmu dan Teori
Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematik, pengetahuan
daripadanya dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah
umum.
Teori merupakan seperangkat proposisi yng berhubungan secara logis dan
dinyatakan secara sistematis, yang menggambarkan dan menjelaskan
seperangkat gejala-gejala empiris.
Teori menjelaskan hubungan antar variabel atau antar konstruk sehingga
pandangan yang sistematik dari fenomena-fenomena yang diterangkan oleh
variabel dengan jelas kelihatan. Teori menerangkan dengan cara
menspesifikasikan variabel mana berhubungan dengan variabel mana.
Jadi teori dimaksudkan untuk menganalisis, menjelaskan dan menerangkan
suatu fenomena tertentu. Teori dikembangkan melalui penelitian
sistematik yang didasarkan pada data empirik.
Fungsi teori dan ilmu adalah:
1.Memberikan deskripsi yaitu menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yg dipersoalkan
2.Memberikan eksplanasi artinya menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa.
3.Membuat prediksi artinya membuat ramalan atau estimasi
4.Pengendalian artinya melakukan tindakan untuk mengendalikan sesuatu.
Pengertian dan Penjelasan Administrasi
a. Pengertian
Administrasi adalah kegiatan kelompok yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama ( HA. Simon)
b. Penjelasan
Agar sumber daya yang terlibat dalam proses pencapaian tujuan tersebut berjalan efektif, efesien, dan produktif diperlukan manajemen
yang baik, baik sejak proses perencanaan, pengorganisasian, aktivitas
organisasi, sampai kepada pengawasan. Jadi dengan demikian inti dari
administrasi adalah manajemen.
Pengertian Administrasi Negara
Ilmu Administrasi Negara lahir sejak Woodrow Wilson
(1887), kelak menjadi presiden Amerika Serikat, menulis sebuah artikel
yang berjudul “The Study of Administration” yang dimuat di jurnal Political Science Quarterly.
Kemunculan artikel itu sendiri tidak lepas dari kegelisahan Wilson akan
pentingnya perubahan terhadap praktik tata pemerintahan yang terjadi di Amerika
Serikat pada waktu itu yang ditandai dengan meluasnya praktik spoil
system (sistem perkoncoan) yang menjurus pada terjadinya inefektivitas
dan inefisiensi dalam pengelolaan negara.
Sejarah Pertumbuhan Administrasi Negara
Apa yang dicapai dan diberikan oleh administrasi negara sekarang, tidak
lepas dari upaya-upaya yang tidak kenal lelah yang telah dilakukan oleh
para peletak dasar dan pembentuk administrasi yang dahulu. Administrasi
modern penuh dengan usaha untuk lebih menekan jabatan publik agar
mempersembahkan segala kegiatannya untuk mewujudkan kemakmuran dan
melayani kepentingan umum. Karena itu, administrasi negara tidak
dipandang sebagai administrasi “of the public”, tetapi sebaliknya adalah
administrasi “for the public”.
Pentingnya Studi Administrasi Negara
Administrasi negara mempunyai banyak definisi yang berbeda satu sama
lain, sesuai dengan cakupan dan pusat perhatian.. Caiden (1982)
menunjukkan tujuh kekhususan administrasi negara, yaitu:
Kehadiran administrasi negara tidak bisa dihindari.
Administrasi negara mengharapkan kepatuhan.
Administrasi negara mempunyai prioritas.
Administrasi negara mempunyai kekecualian.
Manajemen puncak administrasi negara adalah politik.
Penampilan administrasi negara sulit diukur.
Lebih banyak harapan yang diletakkan pada administrasi negara.
Identifikasi Administrasi Negara
Identifikasi terhadap administrasi negara, menurut pendapat Gerald E. Caiden, dapat ditempuh melalui lima cara berikut:
a. Identifikasi administrasi pemerintahan.
b. Identifikasi organisasi publik.
c. Identifikasi orientasi sikap administrasi.
d. Identifikasi proses yang bersifat khusus.
e. Identifikasi aspek publik.
Administrasi negara tidak bisa diidentifikasikan hanya atas dasar salah
satu dari ke empat indikator berikut: administrasi pemerintahan,
organisasi publik, sikap administrasi dan proses yang bersifat khusus.
Lima identifikasi mengandung unsur yang bersifat umum, yakni:
administrasi negara menunjukkan aktivitas komunal yang diorganisasikan
secara publik, dalam arahan politik, dan beroperasi berdasarkan
kaidah-kaidah publik.
Beberapa Pelopor Ilmu Administrasi:
Frederick Taylor (1912) dengan karyanya yang berjudul “Scientific
Management”, Henry Fayol (1916) dengan pemikirannya yang dituangkan
dalam monograf yang berjudul “General and Industrial Management”
L. Gulick (1937) yang berjudul “Notes on the Theory of Organization” di
mana dia merumuskan akronim yang terkenal dengan sebutan POSDCORDB
(Planning, Organizing, Staffing, Directing, Co-ordinating, Reporting dan
Budgeting).
Lahirnya Ilmu Administrasi Negara
Administrasi Negara lahir dengan dipublikasikannya buku Leonard D. White
yang berjudul: “Introduction to the Study of Public Administration”
pada tahun 1926. Buku White yang mencoba merumuskan sosok Ilmu
Administrasi tersebut pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh berbagai
karya ilmuwan sebelumnya yang mencoba menyampaikan gagasan tentang
bagaimana suatu organisasi seharusnya dikelola secara efektif dan
efisien seperti yang dituangkan pada karya Frederick Taylor (1912) dan
Henry Fayol (1916)
Kelahiran Ilmu Administrasi Negara sangat dipengaruhi oleh dua cabang
ilmu besar yang lain, yaitu: Ilmu Politik dan ilmu manajemen. Kesadaran
bahwa Ilmu Administrasi Negara tidak dapat terlepas dari Ilmu Politik,
karena proses administrasi pemerintahan tidak terlepas dari proses
politik, dan realitas bahwa prinsip-prinsip administrasi tidak dapat
diterapkan secara general pada organisasi pemerintah dan swasta
sekaligus makin mengukuhkan pemahaman bahwa yang dimaksud dengan Ilmu
Administrasi Negara adalah ilmu tentang bagaimana proses administrasi
pemerintahan dikelola dengan baik dengan menggunakan prinsip-prinsip
manajemen yang kontekstual dengan tujuan organisasi pemerintah itu
dibentuk, yaitu untuk mengatur, melayani dan melindungi kepentingan
publik.
Fokus dan Lokus Ilmu Administrasi Negara
Identitas Ilmu Administrasi Negara menjadi makin jelas, yaitu: ilmuwan
administrasi negara lebih menempatkan proses administrasi sebagai pusat
perhatian (fokus) dan lembaga pemerintah sebagai tempat praktik (lokus).
Paradigma Ilmu Administrasi Negara
Nicholas Henry menunjukkan adanya lima paradigma administrasi negara
Paradigma 1: Dikotomi Politik dan Administrasi (1900-1926)
Paradigma 2: Prinsip-prinsip Administrasi (1927-1937)
Paradigma 3: Administrasi sebagai Ilmu Politik (1950-1970)
Paradigma 4: Administrasi Negara sebagai Ilmu Administrasi (1956-1970)
Paradigma 5 : Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara (1970 – sampai sekarang)
Paradigma I :
Dikotomi Politik-Administrasi (1900-1926)
Frank J Goodnow dan Leonard D White dalam bukunya Politics and
Administration menyatakan dua fungsi pokok dari pemerintah yang berbeda:
1)fungsi politik yang melahirkan kebijaksanaan atau keinginan negara,
2)fungsi Administrasi yang berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan negara.
Penekanan pada Paradigma ini terletak pada Locusnya, menurut Goodnow
Locusnya berpusat pada ( government Bureucracy ) birokrasi Pemerintahan.
Sedangkan Focusnya yaitu metode atau kakian apa yang akan dibahas dalam Administrasi Publik kurang dibahas secara jelas
Administrasi negara memperoleh legitimasi akademiknya lewat lahirnya
Introduction To the study of Public Administration oleh Leoanrd D White
yang menyatakan dengan tegas bahwa politik seharusnya tidak ikut
mencampuri administrasi, dan administrasi negara harus bersifat studi
ilimiah yang bersifat bebas nilai.
Paradigma II:
Prinsip-Prinsip Administrasi Negara (1927-1937)
Di awali dengan terbitnya Principles of Public Adminisration karya W F
Willoughby. Pada fase ini Administrasi diwarnai oleh berbagai macam
kontribusi dari bidang-bidang lain seperti industri dan manajemen,
berbagai bidang inilah yang membawa dampak yang besar pada timbulnya
prinsip-prinsip administrasi,
Prinsip-prinsip tersebut yang menjadi Focus kajian Administrasi Publik
Sedangkan Locus dari paradigma ini kurang ditekankan karena esensi
prinsip-prinsip tersebut, dimana dalam kenyataan bahwa bahwa prinsip itu
bisa terjadi pada semua tatanan, lingkungan, misi atau kerangka
institusi, ataupun kebudayaan, dengan demikian administrasi bisa hidup
dimanapun asalkan Prinsip-prinsip tersebut dipatuhi.
Pada paradigma kedua ini pengaruh manajemen Kalsik sangat besar Tokoh-tokohnya adalah :
F.W Taylor yang menuangkan 4 prinsip dasar yaitu ; perlu mengembangkan
ilmu manajemen sejati untuyk memperoleh kinerka terbaik ; perlu
dilakukukan proses seleksi pegawai ilmiah agar mereka bisa tanggung
jawan dengan kerjanya ; perlua ada pendidikan
dan pengembangan pada pegawai secara ilmiah ; perlu kerjasama yang
intim antara pegawai dan atasan à ( prinsip management ilmiah Taylor )
Kemudian disempurnakan oleh Fayol ( POCCC ) dan Gullick dan Urwick ( Posdcorb )
Menurut HERBERT SIMON ( The Poverb Administration ) à Prinsip Managemen
ilmiah POSDCORB tidak menjelaskan makna “ Public” dari “public
Administration “ menurut Simon bahwa POSDCORB tidak menjelaskan apa yang
seharusnya dilakukan oleh administrator publik terutama dalam decision
making. Kritik Simon ini kemudian menghidupkan kembali perdebatan
Dikotomi administrasi dan Politik
Kemudian muncullah pendapat Morstein-Mark ( element Of Public
Administration yang kemudian kembali mempertanyakan pemisahan politik
san ekonomi sebagai suatu hal yang tidak realistik dan tidak mungkin
Kesimpulannya Secara singkat dapat dipahami bahwa fase Paradigma ini
menerapkan suatu usaha untuk menetapkan kembali hubungan konseptual
antara administrasi saat itu, karena hal itulah administrasi pulang
kembali menemui induk ilmunya yaitu Ilmu Politik, akibatnya terjadilah
perubahan dan pembaruan Locusnya yakni birokrasi pemerintahan akan
tetapi konsekuensi dari usaha ini adalah keharusan untuk merumuskan
bidang ini dalam hubungannya dengan focus keahliannya yang esensial.
Terdapat perkembangan baru yang dicatat pada fase ini yaitu timbulnya
studi perbandingan dan pembangunan administrasi sebagi bagian dari
Administrasi negara.
Paradigma III
Administrasi Negara Sebagai Ilmu Politik (1950-1970)
Menurut HERBERT SIMON ( The Poverb Administration ) à Prinsip
Managemen ilmiah POSDCORB tidak menjelaskan makna “ Public” dari “public
Administration “ menurut Simon bahwa POSDCORB tidak menjelaskan apa
yang seharusnya dilakukan oleh administrator publik terutama dalam
decision making. Kritik Simon ini kemudian menghidupkan kembali
perdebatan Dikotomi administrasi dan Politik
Kemudian muncullah pendapat Morstein-Mark ( element Of Public
Administration yang kemudian kembali mempertanyakan pemisahan politik
san ekonomi sebagai suatu hal yang tidak realistik dan tidak mungkin
Kesimpulannya Secara singkat dapat dipahami bahwa fase Paradigma ini
menerapkan suatu usaha untuk menetapkan kembali hubungan konseptual
antara administrasi saat itu, karena hal itulah administrasi pulang
kembali menemui induk ilmunya yaitu Ilmu Politik, akibatnya terjadilah
perubahan dan pembaruan Locusnya yakni birokrasi pemerintahan akan
tetapi konsekuensi dari usaha ini adalah keharusan untuk merumuskan
bidang ini dalam hubungannya dengan focus keahliannya yang esensial.
Terdapat perkembangan baru yang dicatat pada fase ini yaitu timbulnya
studi perbandingan dan pembangunan administrasi sebagi bagian dari
Administrasi negara.
Paradigma IV:
Administrasi Negara Sebagai Administrasi (1956-1970)
Istilah Administrative Science
digunakan dalam paradigma IV ini untuk menunjukkan isi dan focus
pembicaraan, sebagai suatu paradigma pada fase ini Ilmu Administrasi
hanya menekankan pada focus tetapi tidak pada locusnya,
Ia menawarkan teknik-teknik yang memerlukan keahlian dan spesialisasi,
pengembangan paradigma ke-4 ini bukannya tanpa hambatan, banyak
persoalan yang harus dijawab seperti misal adalah apakah jika fokus
tunggal telah dipilih oleh administrasi negara yakni ilmu administrasi,
apakah ia berhak bicara tentang public (negara) dalam administrasi
tersebut dan banyak persoalan lainnya.
ParadigmaV:
Administrasi Negara sebagai Administrasi Negara (1970)
Pemikiran Herbert Simon tentang perlunya dua aspek yang perlu dikembangkan dalam disiplain AN:
1) Ahli AN meminati pengembangan suatu ilmu Administrasi Negara yang murni
2) Satu kelompok yang lebih besar meminati persoalan-persolan mengenai kebijaksanaan publik.
Lebih dari itu administrasi negara lebih fokus ranah-ranah ilmu
kebijaksanaan (Policy Science) dan cara pengukuran dari hasil- hasil
kebijaksanan yang telah dibuat, aspek perhatian ini dapat dianggap
sebagi mata rantai yang menghubungkan antara fokus administrasi negara
dengan locusnya. Fokusnya adalah teori-teori organisasi, public policy
dan tekhnik administrasi ataupun manajemen yang sudah maju, sedangkan
locusnya ialah pada birokrasi pemerintahan dan persoalan-persoalan
masyarakat (Public Affairs).
Pertemuan Ke_2
Lima Model Administrasi Negara dan Ciri-ciri Administrasi Negara
TEORI DAN TEORITISI UNIT ANALISIS CIRI-CIRI NILAI YANG DIMAKSIMALKAN
MODEL BIROKRASI KALSIK:
TAYLOR, WILSON, WEBER,GULLICK URWICK ORGANISASI :
KELOMPOK PRODUKSI,INSTANSI PEMERINTAH,BIRO,KELOMPOK KERJA
STRUKTUR,HIRARKI, PEGENDALIAN,OTORITAS,DIKOTOMI, KEBIJAKAN
ADMIISTRASI,RATAIPERINTAH, KESATUAN PERINTAH, RENTAG KENDALI,
PENGANGKATAN ATAS KEMAMPUAN, SENTRALIASASI EFISIENSI, EKONOMI, DAN
EFEKTIFITAS
MODEL NEO BIROKRASI :
SIMON,CYERT, MARCH,GORE KEPUTUSAN POSITIVIS LOGIS,PENELITIAN OPERASI,
ANALISA SISTEM,ILMU MANAJEMEN, PRODUKTIVITAS RASIONALITAS, EDISIENSI,
EKONOMI
MODEL INSTTITUSI : LINDBLOOM, J. THOMPSON, MOSHER, BLAU, RIGGS KEPUTUSAN
: KEPUTUSAN TAMBAHAN, PRILAKU ORGANISASI, PERILAKU INDIVIDU,
PERBANDINGAN PERILAKU ORGANISASI, ORGANISASI DAN KEBUDAYAAN EMPIRIS,
POSITIVIS, BIROKRASI ADALAH CERMINAN KEBUDAYAAN, KOMPETISI, TEKHNOLOGI,
RASIONALITAS, INKREMENTALISME, KEKUASAAN, ERILAKU BIROKRASI ILMU ANALISA
NETRAL TENTANG PERILAKU ORGANISASI, INKREMENTALISME, PLURALISME KRITIK
HUBUNGAN KEMANUSIAAN: MCGREGOR, ARGYRIS INDIVIDU DAN KELOMPOK KERJA :
HUB. PENGAWAS DAN PEKERJA, DAYA GUNA PENGAWAS/PEKERJA, PERUBAHAN
PERILAKU HUB. ANTAR PRIBADI DAN ANTAR KELOMPOK, KOMUNIKASI, MOTIVASI,
PERUBAHAN, PEMBAGIAN OTORITAS, KONSENSUS KEPUASAN KERJA, PERKEMBANGAN
PRIBADI, HARGA DIRI INDIVIDU
MODEL PILIHAN PUBLIK : OSTROM, BUCHANAN, OLSON, OPPENHEIMER HUB.
ORANISASI/KLIEN DAN DISTRIBUSI BARANG-BARANG MASY. UMUM: DESENTRALISASI
STRUKTUR, SEKTOR PUBLIK SEBAGAI PASAR, BESARNYA KELOMPOK KLIEN DAN
DISTRIBUSI PELAYANAN PUBLIK ANTI BIROKRASI, ORIENTSI PELAYANAN PUBLIK,
DESENTRALISASI, HUKUM PASAR PILIHAN ATAU KEHENDAK WARGA NEGARA,
KESEMPATAN MEMPERGUNAKAN PELAYANAN YANG SAMA, PERSAINGAN
Osborn dan T Gaebler dan dioperasionalkan Osborn dan Plastrik à
Pemerintahan yang katalistik , memberdayakan, semamgat kompetisi,
beriorientasi pada misi, mementingkan hasil bukan cara, mengutamakan
pelanggan, wirausaha, antisipatif, dandesentralistik, dan berorientasi
pasar
Era New Public Administration ( J. V. Denhard ) dalam “ New Public
service à Melayani warga masyrakat bukan pelanggan; Mengutamakan
kepentingan Publik ; Lebih menghargai warga negara bukan kewirausahaan,
Berfikir strategis dan bertindak demokratis, menyadari akuntabilitas
bukan suatu yang mudah, melayani dari pada mengendalikan, menghargai
orang buka produktivitas semata
Ciri Administrasi Negara
1. Aministrasi Negara adalah suatu kegiatan yang tidak bisa dihindari (Unavoidable),
titik tekannya yang mendasar adalah dalam hubungannya antara negara dan
masyarakat bersifat pasti, lain halnya dengan hubungan masyarakat dengan
institusi Privat (swasta) yang bersifat temporary(sewaktu-waktu)
2. Administrasi Negara mempunyai Monopoli untuk menggunakan wewenang dan kekuasaannya
Negara Mempunyai kewenangan untuk memaksakan kehendaknya pada masyarakat
untuk menciptakan Kepatuhan terhadap Hukum, Kekuasaan untuk
melaksanakan Paksaan dipahami sebagai (coercive power),
Administrasi negara merupakan penjelamaan dari hal tersebut dan
diwujudkan dalam lembaga-lembaga negara seperti kepolisian, Kehakiman,
dll
3.Administrasi Negara Mempunyai Prioritas
Administrasi negara mengandung tanggung jawab moral untuk mensejahtrakan
masyarakat, karena itu administrasi negara mempunyai prioritas dalam
memberikan arahan ataupun pelayanannya.
4.Administrasi Negara mempunyai Ukuran yang tidak terbatas
Dimana terdapat lingkupan masyarakat dalam negar yang meliputi batasan
teritorial suatu negara, disitu akan terdapat administrasi negara.
5. Top mangement dari Administrasi Negara bersifat Politis.
Birokrasi merupakan suatu organisasi publik yang dipimpin oleh pejabat
Pilihan publik dan bersifat Non karier, mereka dipilih berdasarkan
periode waktu tertentu. Hal ini dipahami merupakan pembedaan yang sangat
mendasar dari organisasi publik dan Privat.
6. Pelaksanaan Administrasi negara relatif sulit diukur
administrasi negara merupakan institusi publik yang bertujuan melayani
masyarakat maka tujuan-tujuan administrasi negara dapat dipahami yaitu
untuk mencapai perdamain dan peningkatan kualitas kehidupan pada semua
tatanan negara,
karena tingkat kompleksitas yang tinggi dan tujuan-tujuan tersebut juga
bersifat politis dan multitafsir maka AN menjadi relatif sulit untuk
diukur .
Bidang Studi Administrasi Negara
Studi Perilaku dan Sumber Daya
1.Pandangan filosofi mengenai administrasi negara dapat dikelompokkan menjadi dua bagian: pandangan makro dan pandangan mikro.
2.Etika administrasi dibahas dalam hubungannya dengan masalah tujuan dan
cara yang diperlakukan dalam lingkungan birokrasi. Studi perilaku
administrasi berguna:
a. menunjukkan apa yang harus dilakukan pada satu situasi tertentu;
b. memberikan deskripsi lingkungan di mana organisasi bergerak;
c. memberikan kerangka konseptual untuk memecahkan masalah-masalah organisasi
3.Perhatian pada elemen manusia ditujukan untuk menemukan keseimbangan antara kebutuhan organisasi dan individu.
4.Administrasi keuangan pada tingkat nasional dipandang sebagai isu politik dan sosial.
Studi Perbandingan dan Pengembangan
1.Administrasi Pemerintah Daerah berusaha menganalisis pemerintah daerah
sebagai fenomena administrasi, sebagai satu bagian penting dalam
kehidupan kenegaraan, di mana sistem administrasi pemerintah daerah amat
dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional faktor-faktor lingkungan.
2.Perbandingan Administrasi Negara sebagai pendatang baru dalam dunia
akademik kelahirannya didorong untuk mencapai dua tujuan sekaligus,
yakni: untuk memberikan bobot ilmiah bagi administrasi negara, dan untuk
membuat agar semua program bantuan teknis berhasil.
3.Kegiatan-kegiatan dalam rangka studi Organisasi dan Metode meliput
tiga hal berikut: penyelidikan organisasi, penyempurnaan metode, dan
penelaahan tata ruang.
4.Usaha pengembangan/pelembagaan organisasi adalah suatu usaha untuk
memperbaiki efektivitas dan kesehatan organisasi dengan menggunakan ilmu
dan pengetahuan perilaku. Pengembangan/ pelembagaan organisasi
dipandang sebagai analisis segi kemanusiaan dalam seluruh kehidupan
organisasi.
5.Perkembangan masyarakat yang semakin kompleks mendorong tumbuhnya
studi administrasi terhadap bidang-bidang khusus. Tujuannya adalah untuk
lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.
Jenis-jenis Teori Administrasi Negara
William L Morrow, yang menyebutkan teori administrasi negara terdiri dari:
1) teori deskriptif.
2) teori preskriptif.
3) teori normatif.
4) teori asumtif.
5) teori instrumental.
Stephen P. Robbins, yang mengajukan lima teori administrasi, sebagai berikut.
1) teori hubungan manusia.
2) teori pengambilan keputusan.
3) teori perilaku.
4) teori sistem.
5) teori kontingensi.
Stephen K. Bailey, mengajukan empat teori administrasi negara, sebagai berikut.
1) teori deskriptif.
2) teori normatif.
3) teori asumtif.
4) teori instrumental.
Empat kategori teori administrasi negara yang dikemukakan oleh Bailey,
diangkat dari upaya-upaya yang telah dilakukan untuk memperbaiki proses
pemerintahan. Setiap kategori teori tersebut mempunyai pusat perhatian
yang berbeda satu sama lain. Teori deskriptif berkaitan dengan soal
“apa” dan “mengapa”; teori normatif berkenaan dengan soal “apa yang
seharusnya” dan “apa yang baik”; teori asumtif berhubungan dengan soal
“pre-kondisi” dan “kemungkinan-kemungkinan”; sedangkan teori
instrumental berkenaan dengan soal “bagaimana”dan “kapan”.
Mazhab-mazhab Teori Administrasi Negara
1. Menurut C.L. Sharma ada enam mazhab teori administrasi negara, yakni:
mazhab proses administrasi, empirik, perilaku manusia, sistem sosial,
matematika, dan teori keputusan.
2. Gerald Caiden mengemukakan delapan mazhab teori administrasi negara,
yang terdiri dari: mazhab proses administrasi, empirik, perilaku
manusia, analisis birokratik, sistem sosial, pembuatan keputusan,
matematika, dan integrasi.
3. Kedelapan mazhab teori administrasi negara seperti yang dikemukakan
oleh Caiden, sebenarnya dapat dikelompokkan lagi dalam dua mazhab:
mazhab reduksi proses administrasi dan mazhab sistem holistik
administrasi. Tetapi pengelompokan ini juga tidak memuaskan, yang pada
gilirannya melahirkan mazhab integrasi.
4. Para pendukung mazhab integrasi (integrationis) bermaksud untuk
mengintegrasikan semua teori administrasi negara. Ada dua strategi yang
mereka tempuh. Pertama dengan melakukan konsolidasi teori-teori
administrasi, dan kedua dengan meleburkan semua administrasi negara
menjadi satu teori yang tertinggi.
Pertemuan Ke_3
Pendekatan-pendekatan dalam Administrasi Negara
Menurut pendapat Maurice Spiers pendekatan-pendekatan dalam administrasi
negara adalah pendekatan matematik, sumber daya manusia dan sumber daya
umum. Sedang menurut Robert Presthus adalah pendekatan institusional,
struktural, perilaku, dan pasca perilaku. Bagi Thomas J. Davy pendekatan
yang dimaksud terdiri dari manajerial, psikologis, politis, dan
sosiologis.
Pendekatan proses administrasi memandang administrasi sebagai satu
proses kerja yang dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Pendekatan ini juga sering kali disebut dengan pendekatan operasional.
Pendekatan empiris hendak melakukan generalisasi atas kasus-kasus yang
telah terjadi secara sukses. Pendekatan ini sering kali disebut juga
sebagai pendekatan pengalaman.
Pendekatan perilaku manusia memandang bahwa pencapaian tujuan-tujuan
organisasi tergantung pada penerapan prinsip-prinsip psikologis.
Pendekatan ini telah menampilkan aspek manusia sebagai elemen utama
administrasi.
Pendekatan sistem sosial memandang administrasi sebagai satu sistem
sosial. Kesadaran akan berbagai keterbatasan organisasi dapat
menumbuhkan semangat kerja sama di antara anggota-anggota organisasi.
Pendekatan matematik memandang model-model matematik dapat diterapkan
pada administrasi, dengan tujuan untuk melakukan peramalan.
Pendekatan teori keputusan memandang pembuatan keputusan sebagai fungsi
utama administrasi. Semula pendekatan ini hanya membahas dan melakukan
evaluasi terhadap alternatif-alternatif dalam memilih tindakan yang akan
diambil, tetapi kemudian pendekatan ini juga mengkaji semua aktivitas
organisasi.
Dinamika Ilmu Administrasi Negara:
Dari Administrasi Negara Menjadi Administrasi Publik
Upaya mendefinisikan diri Ilmu Administrasi Negara sebagai ilmu
administrasi pemerintahan sebagaimana dijelaskan di muka ternyata tidak
berlangsung lama. Dinamika lingkungan administrasi negara yang sangat
tinggi kemudian menimbulkan banyak pertanyaan tentang relevansi
keberadaan Ilmu Administrasi Negara sebagai administrasi pemerintahan.
Gugatan tersebut terutama ditujukan pada lokus Ilmu Administrasi Negara
yang dirasa tidak memadai lagi.
Menurut Dwiyanto (2007) lembaga pemerintah dirasa terlalu sempit untuk
menjadi lokus Ilmu Administrasi Negara. Kenyataan yang ada menunjukan
bahwa lembaga pemerintahan tidak lagi memonopoli peran yang selama ini
secara tradisional menjadi otoritas pemerintah.
Saat ini semakin mudah ditemui berbagai lembaga non-pemerintah yang
menjalankan misi dan fungsi yang dulu menjadi monopoli pemerintah saja.
Di sisi yang lain, organisasi birokrasi juga tidak semata-mata
memproduksi barang dan jasa publik akan tetapi juga memproduksi barang
dan jasa privat.
Pratikno (2007) juga memberikan konstatasi yang sama. Saat ini negara
banyak menghadapi pesaing-pesaing baru yang siap menjalankan fungsi
negara, terutama pelayanan publik, dengan lebih efektif. Selain
pelayanan publik, dalam bidang pembangunan ekonomi dan sosial negara
juga harus menegosiasikan kepentingannya dengan aktor-aktor yang lain,
yaitu pelaku bisnis dan kalangan civil society. Secara lebih tegas
Thoha (2007) bahkan mengatakan telah terjadi perubahan paradigma: “[…]
dari orientasi manajemen pemerintahan yang warga negara menjadi
berorientasi ke pasar (market)”. Pasar di sini menurut Thoha secara
politik bisa dimaknai sebagai rakyat atau masyarakat (public).
Fenomena menurunnya peran negara ini merupakan arus balik dari apa yang
disebut Grindle (1997:4) sebagai “too much state”, di mana negara di
pertengahan tahun 1980an terlalu banyak melakukan intervensi yang
berujung pada: jeratan hutang luar negeri, krisis fiskal, dan pemerintah
yang terlalu sentralistis dan otoriter.
Organisasi Administrasi dan Manajemen serta Birokrasi
Definisi dan penjelasan Organisasi
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara
sadar, dengan sebuah batasan yang dapat diidentifikasi, bekerja secara
terus-menerus untuk mencapai tujuan bersama (Stephen P Robbins, 1994 : 4
)
Penjelasan
Dalam organisasi terdapat serangkaian aktivitas dengan melibatkan sumber
daya, baik manusia maupun bukan manusia. Agar proses tersebut dapat
mengarah pada pencapaian tujuan, diperlukan proses administrasi. Jadi
dengan demikian inti dari organisasi adalah administrasi
Definisi dan penjelasan Manajemen
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
menggerakkan,serta mengawasi aktivitas-aktivitas sesatu organisasi dalam
rangka upaya mencapai suatu koordinasi sumber-sumber daya manusia dan
sumber-sumber daya alam dalam mencapai sasaran secara efektif dan
efisien (Robert dalam Winardi, 1990 : 4 )
Penjelasan
Dalam proses manajemen terdapat aktivitas organisasi yang dirancang
secara sistematis melalui tahapan proses perencanaan, pengorganisasian,
aktivitas organisasi, sampai kepada pengawasan yang dilakukan secara
terus menerus dan berkesinambungan. Aktivitas-aktivitas tersebut
dirancang, digerakkan, dan diawasi oleh seoang manajer/pemimpin. Dengan
demikian, inti dari manajemen adalah kepemimpinan
Dasar-dasar Manajemen
Perkembangan teori manajemen, menurut pendapat Leonard J. Kazmier, dapat dibagi dalam empat periode yakni:
1. Gerakan manajemen ilmiah.
2. Prinsip-prinsip umum manajemen.
3. Pengaruh dari ilmu perilaku.
4. Pendekatan sistem dan kuantitatif.
Pengertian Birokrasi
BUREAU (Prancis) : Kantor / meja
KRATEIN (Yunani) : mengatur
Birokrasi à mengatur dari belakang meja
Birokrasi : tipe organisasi
– tugas-tugas administratif
– koordinasi scr sistimatik
– banyak anggota
Definisi Birokrasi Menurut Ahli
1.Max Weber
Birokrasi adalah sistem administrasi rutin yg dilakukan dengan
keseragaman, diselenggarakan dengan cara tertentu, didasarkan aturan
tertulis oleh org2 yg berkompeten dibidangnya.
2.Rouke
Birokrasi adalah sistem administrasi dan pelaksanaan tugas keseharian yg
terstruktur dlm sistem hirarki yg jelas, dilakukan dg aturan tertulis,
dilakukan oleh bagian tertentu yg terpisah dg bagian lainnya, oleh orang
yg dipilih karena kemampuan dan keahlian di bidangnya.
3.Bintoro Tjokroamidjojo èFritz Morstein Marx
Birokrasi adalah tipe organisasi yg dipergunakan pemerintahan modern utk
pelaksanaan berbagai tugas2 yg bersifat spesialisasi, dilaksanakan dlm
sistem administrasi yg khususnya oleh aparatur pemerintah
à mengorganisir scr teratur
à tujuan pekerjaan cepat dan terorganisir
4.Blau dan Page
Birokrasi adalah tipe organisasi yg dimaksudkan utk mencapai tugas2
administrasi yg besar dengan cara mengkoordinir secara sistimasis
pekerjaan banyak orang. à Birokrasi utk efisiensi
5.Rian Nugroho Dwidjowijoto
Birokrasi adalah suatu lembaga yg kuat dan mampu menghadapi hal-hal yg
baik maupun buruk sebagai instrumen administrasi rasional yg netral pada
skala besar.
à Urusan besar dan kontinu
à Birokrasi dijabarkan sbg PNS
6.Rahman
Birokrasi adalah suatu prosedur yg efektif dan efisien didasari oleh
teori dan aturan yg berlaku serta memiliki spesialisasi menurut tujuan
yg telah ditetapkan oleh organisasi/institusi
7.Blow dan mayer (Sehendra,2006)
Birokrasi adalah organisasi besar merupakan lembaga yg sangat berkuasa
yg mempunyai kemampuan sangat besar utk berbuat kebaikan atau keburukan.
8.Said
Birokrasi Pemerintah adalah seluruh jajaran badan-badan eksekutif sipil
yang dipimpin oleh pejabat pemerintah di bawah tingkat menteri.
9.Moerdiono et all
Birokrasi Pemerintah adalah seluruh jajaran badan-badan eksekutif sipil
yang dipinpin oleh pejabat pemerintah di bawah tingkat menteri.
Hubungan Negara dg Birokrasi
Semua Birokrasi dalam pengertian publik, erat hubungannya dengan Negara,
karena keberadaan dan arah birokrasi diasumsikan selalu mengikuti arah
kebijakan dan arah politik Negara
Negara adalah rumah utama Birokrasi dalam ranah publik. Birokrasi
bekerja untuk Negara, Birokrasi adalah alat Negara dan pemerintahan
dalam berbagai manajemen pemerintahan.
Birokrasi adalah aparatur negara dan penyelenggara negara.
Negara adalah : lembaga yang memiliki pemerintahan yang berdaulat,
rakyat (yang menjadi warga negara) dan wilayah tempat berlakunya
kedaulatan pemerintah tersebut
Pemerintah adalah : keseluruhan struktur, lembaga dan unit-unit dalam
Negara yang bertugas untuk mengatur terlaksananya tugas-tugas pemerintah
baik yang bersifat internal maupun kepada masyarakat
Klasifikasi Birokrasi “
Sebagai proses administrasi pemerintahan
Sebagai struktur atau fungsi yg bersifat statis dimana didalamnya ada pejabat yang menjalankan struktur yang disebut Birokrat.
Tugas Utama Birokrasi
Untuk menjalankan pemerintahan
Sebagai struktur yang menjamin kelancaran pemerintahan
Tipe Ideal Rasional Birokrasi (Max Weber)
1.Prinsip Pembagian Kerja
adanya prinsip pembagian kerja yang jelas sesuai spesialisasinya dalam
setiap jabatan shg pekerjaan dpt dilaksanakan dg efektif dan penuh
tanggungjawab
2.Struktur Hirarki
pejabat yang lebih rendah bertanggungjawab pada yg lebih tinggi, pengawasan dilakukan oleh atasan
3.Aturan dan Prosedur
kegiatan didasarkan pd suatu sistem peraturan yang konsisten, utk
menjamin keseragaman pelaksanaan setiap tugas tanpa melihat jumlah orang
yg terlibat dalam organisasi.
Karakteristik Birokrasi
Menurut Dennis H. Wrong ciri struktural utama dari birokrasi adalah:
pembagian tugas, hierarki otorita, peraturan dan ketentuan yang
terperinci dan hubungan impersonal di antara para pekerja.
Karakteristik birokrasi menurut Max Weber terdiri dari: terdapat prinsip
dan yurisdiksi yang resmi, terdapat prinsip hierarki dan tingkat
otorita, manajemen berdasarkan dokumen-dokumen tertulis, terdapat
spesialisasi, ada tuntutan terhadap kapasitas kerja yang penuh dan
berlakunya aturan-aturan umum mengenal manajemen.
Ada dua pandangan dalam merumuskan birokrasi. Pertama, memandang
birokrasi sebagai alat atau mekanisme. Kedua, memandang birokrasi
sebagai instrumen kekuasaan.
Ada tujuh hal penting yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan organisasi birokratik.
Kelemahan dan Problema dalam Birokrasi
Kelemahan-kelemahan birokrasi terletak dalam hal:
a. penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional.
b. terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hierarki.
c. kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi.
d. berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi.
Kebijakan Publik dan Akuntabilitas Administrasi
Konsep & Ruang Lingkup
Thomas Dye (1981)
Kebijakan publik adalah apapun plihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu tindakan untuk kepentingan publik.
Kebijakan publik dipahami sebagai pilihan kebijakan yang dibuat oleh
pejabat atau badan pemerintah dalam bidang tertentu misal: pendidikan,
politik, ekonomi pertanian, pertahanan dsb.
David Easton berpandangan bahwa kebijakan pemerintah identik dengan
pengalokasian nilai-nilai dan tatanan masyarakat. Contoh UU 22/1999 jo
UU 32/2004 yang esensinya adalah penghormatan terhadap nilai-nilai
demokrasi dan pemberdayaan masyarakat.
Lingkup kebijakan publik sangat luas karena menyangkut semua aspek
kehidupan bernegara dan bermasyarakat, sehingga kebijakan publik
terdapat 3 hierarki antara lain:
Kebijakan local
Kebijakan regional
Kebijakan nasional
Ilmu Kebijakan
Ilmu Kebijakan adalah studi tentang memilih dan mengevaluasi informasi
yang tersedia yang tentu bergayutan untuk memecahkan masalah-masalah
tertentu (Miftah Thoha:2002), 5 tahapan yang perlu dilakukan:
1.Penjelasan tujuan-tujuan
2. Identifikasi kecenderungan-kecenderungan
3. Menganalisa keadaan lapangan melalui hasil-hasil penelitian dan evaluasi
4. Proyeksi masa depan
5. Pemilihan dan penetapan alternatif
Kesimpulan bahwa kebijakan dapat dipelajarai untuk memproses dan
menghasilkan produk kebijakan yang kualitas dan efektif terhadap solusi
nilai-nilai serta praktika-praktika
Dasar-dasar Kebijaksanaan Publik
Studi kebijaksanaan publik merupakan dimensi baru dalam administrasi negara, yang harus tumbuh dengan cepat.
Pada umumnya kebijaksanaan publik dimaksudkan sebagai apa yang dilakukan
dan apa yang tidak dilakukan oleh pemerintah. Ada tiga faktor yang
mengeratkan hubungan kebijaksanaan publik dengan institusi pemerintah:
a. Pemerintah yang memberikan legitimasi pada kebijaksanaan publik.
b. Kebijaksanaan publik mengandung aspek yang bersifat universal.
c. Pemerintah merupakan satu-satunya lembaga yang dapat melakukan pemaksaan kepada masyarakat.
Dasar pembentukan kebijaksanaan publik adalah kepentingan publik.
Tetapi, tidak mudah untuk merumuskan apa dan manakah suatu kepentingan
yang benar-benar bersifat publik. Karena itu, dikatakan bahwa
kepentingan publik adalah kepentingan-kepentingan yang menyangkut
kepentingan masyarakat. Atas dasar pandangan demikian, kebijaksanaan
publik tidak hanya dibuat oleh pemerintah saja, tetapi dapat juga dibuat
oleh organisasi-organisasi lain.
Proses Kebijakan Publik
Michael Howlet & M. Ramesh (1995) ada 5 tahapan sbb:
1. Agenda Setting, yakni suatu proses agar suatu masalah mendapat
perhatian dari pemerintah (membangun persepsi stakeholders, batasan
masalah dan memobilisasi dukungan, parpol, media, LSM dan masyarakat.
2. Formulasi kebijakan yakni proses perumusan pemilihan kebijakan oleh pemerintah
3. Decision making oleh pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan
4.Policy implementasi, yaitu proses untuk melaksanakan kebijakan agar mencapai hasil
5.Policy evaluation, monitor untuk menilai hasil kinerja kebijakan
Michael Howlet & M. Ramesh (1995) ada 5 tahapan sbb:
1. Agenda Setting, yakni suatu proses agar suatu masalah mendapat
perhatian dari pemerintah (membangun persepsi stakeholders, batasan
masalah dan memobilisasi dukungan, parpol, media, LSM dan masyarakat.
2. Formulasi kebijakan yakni proses perumusan pemilihan kebijakan oleh pemerintah
3. Decision making oleh pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan
4.Policy implementasi, yaitu proses untuk melaksanakan kebijakan agar mencapai hasil
5.Policy evaluation, monitor untuk menilai hasil kinerja kebijakan
Partisipasi public dalam pembuatan kebijakan pemerintah :
pertama adalah adanya peningkatan kualitas kebijakan public yang dihasilkan oleh pemerintah.
kedua, selain mendatangkan keuntungan bagi masyarakat, partisipasi
public dalam proses pembuatan kebijakan akan menjadi lebih kuat karena
akan memperkuat kapasitas kelembagaan pemerintah dalam pembuatan
kebijakan.
Analisis Kebijakan
Analisis kebijakan publik merupakan proses pengkajian yang terjadi atas 5
komponen setiap komponen dapat berubah melalui prosedur metodologi
tertentu, melalui langkah-langkah sbb:
Perumusan masalah kebijakan
Peramalan masa depan kebijakan
Rekomendasi melahirkan aksi-aksi kebijakan
Pemantauan memperoleh hasil-hasil kebijakan
Evaluasi memperoleh nilai kinerja kebijakan
Jenis-jenis kebijakan
1. Kebijakan Substantif
Contoh: perburuhan, kesejahteraan sosial, hak-hak sipil dll
2.Kebijakan kelembagaan
Contoh: oleh legislatif, yudikatif dan departemen
3. Kebijakan menurut kurun waktu
Contoh: kebijakan orde lama, orde baru, reformasi.
Model-model analisis
Menurut Thomas R. Dye adalah model:
a. Sistem.
b. Massa Elit.
c. Kelompok.
d. Rasional.
e. Inkremental.
f. Institusional.
Sedang menurut Robert Presthus pendekatan-pendekatan dalam analisis kebijaksanaan publik
terdiri dari:
a. Kebijaksanaan sebagai Proses Hasil.
b. Studi Kasus.
c. Strategi Inkremental Terpisah.
d. Kebijaksanaan sebagai, variabel independen.
Faktor-faktor implementasi kebijakan publik
Menurut George C. Edwards (1980)
Menemukan hal-hal sebagai faktor berpengaruh implementasi kebijakan.
a. Komunikasi
– Menghindari Distorsi
– Menghindari Resistensi
– Sistem Komunikasi Efektif
b. Sumber Daya
– SDM yang kompetitif sebagai implementator
– SDU
c. Disposisi
– Komitmen implementator yang dimiliki
– Kejujuran dan demokratis
– Disiplin yang baik
d. Struktur birokrasi
– SOP (Standar Operasional Prosedur)
– Rentangan yang pendek dalam struktur
– hindari birokrasi rumit dan komplek
Akuntabilitas Administrasi
Ada dua istilah yang sering kali digunakan saling berganti dalam studi
administrasi negara, yakni: pertanggungan jawab dan akuntabilitas.
Sebenarnya, keduanya dapat dibedakan. Akuntabilitas menunjuk locus
hierarkis dan legal dari tanggung jawab. Sedang tanggung jawab mempunyai
konotasi personal, moral, dan tidak perlu dihubungkan dengan peranan,
status, dan kekuasaan yang bersifat formal.
Akuntabilitas administrasi merupakan hal pokok dalam pikiran-pikiran
negara demokratik modern. Ia mengesankan sebagai suatu dasar moral bagi
pejabat publik dalam melakukan kegiatannya.
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai apakah sistem
administrasi berjalan secara bertanggung jawab. Pendekatan pertama
memusatkan perhatiannya pada keseluruhan sistem; sedangkan pendekatan
kedua berfokus pada pertanggungan jawab individual.
Sarana yang dapat dipergunakan untuk menjamin administrasi yang
bertanggung jawab adalah: sarana legal/institusional, moral dan politik.
Definisi Akuntabilitas
Prof Dr. Miriam Budiardjo:
Pertanggungjawaban pihak yang diberi mandat untuk memerintah kepada mereka yang memberi mandat itu.
Tujuan :
Menciptakan pengawasan melalui distribusi kekuasaan pada berbagai
lembaga pemerintah sehingga mengurangi penumpukan kekuasaan sekaligus
menciptakan kondisi saling mengawasi (checks & balances system ).
Jadi AKUNTABILITAS
Kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan
menerangkan kinerja dan tindakan seseorang / badan hukum / pimpinan
kolektif atau organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban
Sistem Administrasi Negara Indonesia
Pemikiran Sistem
1. Teori sistem merupakan kerangka konseptual atau satu cara pendekatan
yang dipergunakan untuk menganalisis lingkungan atau gejala yang
bersifat kompleks dan dinamis.
2.Pendekatan sistem, pertama melihat sesuatu secara keseluruhan. Baru
kemudian mengamati bagian-bagiannya (sub-subsistem); di mana
bagian-bagian (sub-subsistem) itu saling melakukan interaksi dan
interelasi.
3.Karakteristik sistem menurut Schoderbek terdiri dari: interrelasi,
interdependensi, holisme, sasaran, masukan dan keluaran, transformasi,
entropi, regulasi, hierarki, diferensiasi, dan ekuifinaliti. Sedang
sarjana lain, menunjukkan bahwa karakteristik sistem terdiri dari
masukan, proses, keluaran dan umpan balik. 4.Yang dimaksud dengan sistem
administrasi negara adalah “struktur untuk mengalokasikan barang dan
jasa dalam satu pemerintahan”. Karakteristik sistem administrasi negara
terdiri dari masukan, proses/konversi, keluaran, dan umpan balik.
5.Studi ekologi dalam administrasi negara dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran mengenai administrasi negara yang sesuai dengan lingkungan
penerimanya. Studi ekologi harus diterjemahkan sebagai satu cara pandang
untuk mendekati hubungan sistem administrasi dengan faktor-faktor
nonadministrasi.
Sistem Administrasi Negara Indonesia
Sistem administrasi negara Indonesia haruslah diterjemahkan sebagai bagian integral dari sistem nasional.
Landasan, tujuan, dan asas sistem administrasi negara adalah sama dengan
landasan, tujuan, dan asas sistem nasional, yang tertera dalam
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Garis-Garis Besar Haluan
Negara.
Penyempurnaan dan perbaikan terhadap sistem administrasi negara
diarahkan untuk memperkuat kapasitas administrasi. Kegiatan ini
merupakan satu proses rasionalisasi terhadap sistem administrasi, agar
dapat memenuhi fungsinya sebagai instrumen pembangunan dan sebagai alat
untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Selama Orde Baru telah dilakukan usaha-usaha yang konsisten untuk memperbaiki sistem administrasi negara.
Lampiran Soal
1. Sebutkan Paradigma yang ada dalam perkembangan ilmu Administrasi Negara.
2. Dinamika ilmu Administrasi negara memberikan implikasi bahwa ilmu
administrasi negara mengalami perubahan dari waktu kewaktu sehingga
diera tahun 1990an nama ilmu Administrasi Negara berubah menjadi Ilmu
adminitrasi Publik. Sebutkan beberapa argumen yang dikemukakan oleh
beberapa pakar yang menjadi dasar perubahan tersebut.
3. Apakah yang dimaksud dengan lokus dan fokus Ilmu Administrasi Negara?
4. Apa pula lokus dan fokus ilmu Administrasi Publik?
5. Sebutkan jenis-jenis kebijakan dan berikan penjelasannya.
Kebijakan publik dapat berupa :
6. Sebutkan Faktor-faktor implementasi kebijakan publik
7. Proses Kebijakan Publik menurut Michael Howlet & M. Ramesh (1995) ada 5 tahapan. Sebutkan lima tahapan tersebut.
8. Merumuskan alternatif kebijakan terbaik yang dapat dipakai untuk memecahkan persoalan yang ada pada masyarakat
9. Sebutkan dan jelaskan Jenis-jenis Teori Administrasi Negara menurut para ahli
10. Jelaskan Sistem Administrasi Negara Indonesia
Thursday, October 16, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
Blog Archive
-
▼
2014
(14)
-
▼
October
(13)
- Contoh Makalah Tentang Iklan (PAPERS OF ADVERTISING)
- Intercultural Comunication
- Contoh Makalah Intercultural Comunication
- Contoh Makalah Intercultural Comunication
- Contoh Makalah Komunikasi Antar Budaya
- ILMU ADMINISTRASI NEGARA PUBLIK
- SOAL PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA
- TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA
- AZAS-AZAS MANAJEMEN
- SOSIOLOGI
- Pengantar Ilmu Politik
- Sistem Ekonomi “Pengertian,Ciri-ciri juga Keunggul...
- ARTICLE DEMOCRACY
-
▼
October
(13)
Translate
Pages
Blogger templates
About
Popular Posts
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bentuk Negara yang dianut di Indonesia adalah demokrasi. Demokrasi sendiri adalah bentuk...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh ...
-
KATA PENGANTAR Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penulis dapat men...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi satu sama lain, baik itu dengan se...
-
PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI PUBLIK Tujuan dan Manfaat Kuliah Kegiatan dan dinamika kerja sama manusia merupakan gejala yang bersifat univ...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nasionalisme yang berkembang di Indonesia sekitar tahun 1900-an melahirkan ...
-
CHAPTER I INTRODUCTION A. BACKGROUND OF THE STUDY Marketing is one of the pulse in the business process . All kind...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga kestabilan Negara, baik itu s...
-
NAMA : MUHAMMAD ZULKIFLI NIM : 1411176 PERTANYAAN 1. Carilah 5 definisi tentang administrasi lalu buatlah definisi menurut sau...
-
TUGAS MANDIRI PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA (ADPU4130) PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 1 SAMPAI DENGAN 35. PILIHLAH SAT...
Blogger templates
Archive
-
▼
2014
(14)
-
▼
October
(13)
- Contoh Makalah Tentang Iklan (PAPERS OF ADVERTISING)
- Intercultural Comunication
- Contoh Makalah Intercultural Comunication
- Contoh Makalah Intercultural Comunication
- Contoh Makalah Komunikasi Antar Budaya
- ILMU ADMINISTRASI NEGARA PUBLIK
- SOAL PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA
- TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI NEGARA
- AZAS-AZAS MANAJEMEN
- SOSIOLOGI
- Pengantar Ilmu Politik
- Sistem Ekonomi “Pengertian,Ciri-ciri juga Keunggul...
- ARTICLE DEMOCRACY
-
▼
October
(13)
0 komentar:
Post a Comment